Keindahan depresi malam

Depresi itu,
sengsara, andai kata baru alaminya,
tapi, ia akan berubah rasa,
setelah masa lama telah berlalu,
makin lama, rasa indah dirasai.

Sebelum depresi itu dirasai indah,
perlunya diterima depresi itu,
dengan hati menyerah kalah,
dengan monster yang ada di akal.

Depresi mula dirasai indah,
menemani malam bersendirian,
larut malam berlalu dengan kegelapan jiwa,
keindahan depresi ditemani asap rokok,
dan, adakalanya, setin minuman.

Mungkin juga,
rasai depresi itu,
diluahkan dengan sastera rosak,
menulis penuh khayalan,
lagu kegelapan dipasang,
khayal ecstasy menemani.

Indah sungguh rasanya.
Juga, sekali kala,
rasa sedih ditahap atas,
juga, berubah pula,
gembira bertukar lagi.
Tukar saling tukar,
gembira dan sedih,
senyum dan tangis,
kecewa dan semangat.

Ah, sungguh indah kesakitan ini,
apatah lagi telah ku terima kerosakan itu,
sebagai teman sastera,
walaupun hancurnya sastera itu,
kerna sumbernya,
kerosakan jiwa dan jua akal.

Aku lari dan lari.
Peluang di depan mata aku abaikan,
kerna depresi ini ajar,
i am a loser....






Forever....










Ulasan

Catatan Popular