-tentang dia [7]-
katanya
"hati terasa bahagia, bila ku pandang wajahnya, walaupun aku tahu, ia satu kesalahan, tapi apakan daya, hatiku benar-benar mencintai dirinya. wajahnya selalu bermain di mindaku, dan walaupun ia bisa parahkan lagi hatiku, aku tetap mencarinya di dunia virtual."
"aku selalu berkata kepada aku sendiri, kan indah andai dia menjadi milikku. tapi, ku tahu itu mustahil. dia jauh di sana. dia tak faham aku. aku juga tak faham dia. darjatnya lebih tinggi, berbanding aku. dan, personaliti aku juga tidaklah bisa menyentuh hatinya, malah tidak bisa menyentuh hati siapa-siapa."
"apa yang si loser seperti aku mampu lakukan adalah, hanya berfantasi dia itu kekasih real ku. ya, setelah melayan fantasi, aku rasa seksa, bila aku kembali ke realiti. tapi, apa lagi yang perlu aku lakukan kepada hatiku yang sentiasa rasa sunyi, juga yang telah jatuh kerna cinta virtual itu..."
"wajahnya menyentuh hatiku. personalitinya membuatkan aku tersenyum. tapi, kenapa semua tentang dirinya, menyeksakan jiwaku, melemaskan aku. mungkin kerna aku tahu, dia jauh di sana, dan selama-lamanya dia jauh..."
"aku perlukan masa, untuk merasionalkan segalanya, agar aku boleh kawal hati bodohku ini, agar dia tidak lagi dibodohkan oleh cinta, terutamanya cinta virtual."
"... aku perlukan masa, untuk bangkit."
"maafkan aku, kerna aku memang loser, sampah..."
Ulasan
Catat Ulasan