~sains dan seni cinta~

katanya:

Dia ingin men-saintifik-kan cinta;
[Melogikkan perasaan romantika]
Agar bisa dia menulis sains cinta
Dan menerbitkan kajiannya itu
Menjadi bacaan pakar psikologi...
Kerna itu, dia perlu jatuh cinta;
Mencari dia cinta seorang wanita...

'Mahu kamu, kita bercinta
  Agar bisa, aku tulis sains cinta...?'
  Mahu kamu, mencintai aku
  Agar bisa, aku saintifikkan
  Seni cinta...?'

'Maaf, cinta tidak bisa dipaksa.
  Maaf, seni tidak bisa disaintifikkan.
  Dan bagaimana bisa
  Kamu menulis cinta, andai kamu
  Tidak pernah mencintai?'

'Kamu salah. Semua yang ada di dunia ini
  Bisa, sangat-sangat bisa, disaintifikkan.
  Dan, aku bisa menulis sains cinta
  Tanpa perlu benar-benar rasa cinta.'

Berdebat mereka, sentiasa
Dalam dunia maya, juga di alam realiti
Lama-kelamaan, debatnya itu
Mendatangkan cinta ke hatinya...
Maka mulalah kisah cintanya;
Sains cinta fikirnya...

Bercintalah dia, dengan kisah unrequited.
Ternyata, epistemologi objektif sains
Langsung tidak bisa menandingi
Akan erti perit hasil kesedihan cinta;
Subjektif perasaan cinta...
Dan kini, cinta telah mengubahnya
Hilang segala metodologi sains;
Cinta menghilangkan sebab dan akibat
Yang ada dalam rasionalnya; akalnya.

Di saat ini, dia menari bersendirian
Di kala mendengar lagu
Yang bermelodi sayu, sedih
Walaupun hatinya; jiwanya
Dipenuhi kekosongan erti hidup.
[Dia menari, dan senyum
  Mendengar lagu sayu
  menemani hatinya
  Yang kekosongan, kesunyian,
  Kesedihan, kesepian, kepiluan
  Akan sebuah kehidupan.]

Dia menari, lagi dan lagi
Di saat melodi sayu
Diputarkan...

Cinta benar-benar telah
Menghilangkan erti sebab dan akibat
Dalam alam fenomenanya...

Akhirnya, dia mula abaikan sains
Dan, dia coba menenggelamkan jiwanya
Dalam dunia seni, agar bisa dia
Mencari nilai estetika seni;
Menemani jiwanya yang kesayuan...

Dulu, dia menyendiri kerna sains
Kini, dia menyendiri kerna seni.
Dulu, dia seorang nerd
Kini, dia seorang bohemian.

Akhir kalamnya
'Wahai manusia
  Jangan kamu baca kisah cinta
  Umpama kamu baca fakta sains
  Kerna, kisah cinta adalah subjektif
  Dan, fakta sains pula adalah objektif...

  Wahai manusia
  Jangan kamu baca kisah cinta
  Umpama kamu baca fakta sains
  Kerna, kisah cinta penuh dengan
  Kebodohan sebab dan akibat.'

Ulasan

Catatan Popular