~hidupku~
katanya:
Selepas kita sibuk di zahir
Di siang hari
Kita kembali di malam hari
Dan, seperti biasa
Di setiap penghujung malam
Kekosongan hidup menyapa
Lagi dan lagi.
Itukah hidup?
Adakah sibuk di zahir itu
Adalah sebuah pelarian
Dari kekosongan jiwa?
Adakah sibuk di zahir itu
Bisa menghilangkan
Rasa kosong di jiwa?
Adakah material dunia
Bisa menghilangkan
Rasa kosong di jiwa?
Adakah hal-hal dunia
Bisa menjadi penawar
Kepada kekosongan hati?
Andai bisa, adakah ia real
Atau sekadar ilusi?
Ulasan
Catat Ulasan