~hatinya~
katanya:
Sesekali,
Aku bangga akan hatiku
Kerna ia masih berfungsi
Walau ia sentiasa dihancurkan
Oleh psikologi gelapku
Juga hasil cinta delusi...
Aku bangga akan hatiku
Kerna ia tidak mati
Walau ia sentiasa ditikam
Oleh pisau psikologi
Dan pisau cinta...
Kerna itu, aku tetap tikam ia
Guna psikologi dan cinta
Agar ia hidup merasai keindahan
Kegelapan psikologi dan cinta.
!!!
Tikam! Tikam! Tikam saja ia!!!
Biar darahnya membasahi kanvas
Agar seni terindah terukir darinya
Dan menyentuh semua hati dan jiwa
Yang juga pernah atau sedang ditikam
Oleh kesialan minda dan hati..!
Tikam! Tikam! Tikam saja ia, tanpa soal!
Biar darahnya mengalir laju
Membasahi alam seni sastera tragedi
Agar warna merah duka
Bisa terbias keluar ke empirikal
Dan menyentuh hati dan jiwa
Yang faham akan tragedi psikologi
Dan tragedi han hati dan jiwa!!!
Dunia ini kejam, tersangat kejam
Kerna hasil tragedi-lah [suffering]
Manusia bisa hasilkan masterpiece terhebat;
Kebanyakan dari suffering lah
Manusia hasilkan karya terindah...
Tapi malangnya, indah mana pun karya itu
Rasa suffering itu tetap tak bisa hilang
Dari hatinya, mindanya, jiwanya, hidupnya...
Oleh itu, embrace saja semua itu;
Suffering, tragedi, han, etc...
Dan hasilkan masterpiece terhebat darinya
Agar rasa duka di hati, kekosongan di jiwa
Bisa diluahkan aura sampahnya
Biar tersebar luas menghantui sejarah
Dan membunuh erti kegembiraan dunia.
*
Lagu Dark Enough bermaharajalela
Di ruang sunyi alam dunia sempitku,
Bersendirian aku menghayati keindahan
Kegelapan malam, sambil aku tenggelam
Dalam kesayuan psikologi dan hatiku.
Aku tikam hatiku, lagi dan lagi
Dan aku senyum secara real
Sebagai ritualku menyembunyikan duka.
Ulasan
Catat Ulasan