~kamu~

katanya:

Pada mataku, kamu adalah seni terindah
Tapi, pada hatiku, kamu adalah chaos
Yang sentiasa memberiku ilusi kekeliruan.
Walaupun begitu, tetap kamu yang ada
Mengelilingi setiap samudera hatiku
Menyentuh para jiwa yang ada di situ
Agar kamu menjadi penawar setiap waktuku
Dalam mengharungi cobaan psikologiku
Yang ingin mengambil nyawaku...
Juga, kamu mungkin bukan cintaku
Tapi kamu, adalah tulisan-tulisanku
Yang aku luahkan cinta tanpa harapan
Sekadar tersurat dan tersiratnya cintaku
Dalam setiap bait-bait seni puisiku
Yang kamu aku sembunyikan dalam ia.
Andai aku berharap cintamu
Maka ia sama seperti hendak
Nangiskan sasteraku, memberi emosi duka
Agar tulisanku mengalirkan air mata...
Itu telah menjadi kepakaranku juga keyakinanku.

Ulasan

Catatan Popular