~pilihku~
katanya:
mataku memandang dia dari jauh
senyuman tawanya, personalitinya
menyebabkan jiwaku tenggelam
lebih dalam lagi dalam lautan cinta...
terasa hatiku ingin mendakapnya erat
mahu hatinya aku miliki selamanya...
tapi... itu sekadar harapan bodohku...
akhirnya, aku hanya tunduk
dan berjalan berlalu pergi
kerna aku tahu, aku usaha atau tidak
hasilnya tetap sama
cintaku tetap tak akan pernah berbalas...
daripada aku usaha agar dia sedar wujudku
lebih baik aku berkurung di dunia kecilku
menghayati keindahan lagu syahdu
dan bermain dengan estetika puisi cinta...
sejak peristiwa itu
aku pilih hendak hidup
tanpa cinta buat selama-lamanya...
cobaku hayati estetikanya
kesunyian, kesepian, kesyahduan
untuk menghayati keindahan cinta
delusional dan unrequited.
bodohkan aku... kerna
pilih menghayati duka cinta
dari mencari cinta baru...?
aku tak perlukan cinta real
untuk hidup di dunia fana ini
apa yang aku nak hanyalah
wanita itu mencintaiku...
tapi aku tahu, ia hanya angan-angan
kerna itu, aku pilih hidup di delusi
kerna delusi indah, ia teramat indah...
cumanya, kenapa ia juga sama
tetap menyeksaku, melemaskanku?
Ulasan
Catat Ulasan