deritanya

katanya:

dia itu
self proclaim depression;
jiwanya sensitif setelah derita
kekosongan diteman sunyi, sepi
seni syahdu dia dakap erat
karya sedih menjadi teman jiwa
catharsis untuk jiwanya.
depresi mengubah dirinya
tragedi psikologi mengubah dia
menjadi peminat seni, melodi, puisi
karya seni dia tafsir suram, kelam
hasil depresi yang telah lama
menikam kejam jiwanya.
derita, ia benar-benar bisa
mengubah seorang manusia;
lagu motivasi sekadar ilusi baginya
melodi syahdu teman malamnya
berdansa dia, senyum membaca
puisi-puisi sunyi, sepi, sayu, sedih.
lihat matanya bila dia senyum
ia nangis tanda jiwanya derita
walau mulutnya melukis senyum.
lihat caranya bercakap, ia laju
tanda dia jarang berkata-kata
sekadar banyak kata dalam diam.
lihat pula caranya jalan
ia sayu, ia sedih auranya
walau wajahnya ceria rasanya.
kosong, terasa kosong jiwanya
lihat dia akan dirinya sendiri
yang asyik dalam kesendiriannya
tanpa bisa buka pagar besi ilusi
yang memisahkan jiwanya
dari segenap persekitarannya.
matanya sayu memandang dunia
zahirnya lelah, batinnya seksa
terasa penat diseksa kapitalis.
dia hidup tidak seperti hidup;
material dia mula abaikan
apatah lagi cinta, dia tak cari ia
dia dah mula abai soal hati,
rohani caranya lari sementara
dari dirinya, dari kekosongan hidup,
jiwanya adalah old soul.
dia lelah, dia penat, dia keliru
akan semua itu, akan hidupnya.
bisakah dia itu selamatkan dirinya
atau, sekadar mati
adalah penamat derita real?

mungkin...
dia perlu mati sebelum mati
untuk faham akan dirinya
untuk kenal akan jiwanya.

Ulasan

Catatan Popular