hujan
katanya:
ku berbasikal dalam hujan
sengaja ku lewat-lewatkan waktuku
mengayuh ia tanpa laju
kerna inginku rasai tangisan awan
sebagai caraku rasa tangisan
menderita lelah akan jiwaku ini.
ia kelakar, jiwaku ini kelakar
di kala insan lain pecut laju
ada berhenti bawa teduhan,
tapi aku pula...
hanya kayuh dan kayuh
perlahan kayuhanku ini
kerna... hanya sekadar inginku
merasai air mata awan
hayati angin kesyahduan
walau ku lelah dipenatkan kapitalis;
ia bagai cerminan melodi jiwaku
yang lelah, penat, sunyi, sepi.
ini mungkin eskapismeku
lari dari penatnya hidup;
sementara dalam diamku.
Ulasan
Catat Ulasan