seni cinta

katanya:

waktu-waktu dulu
ku mencari peranan Pencipta
dalam proses fenomena dunia;
yang diterangkan dalam ruang
diikat erat oleh masa-waktu
dimatematikkan dalam formula
difahami, disyarah dalam fizik
disatukan dengan teori evolusi
coba diteorikan dalam sosial
dikembang tafsirkan juga ia
dalam ilmu kemanusiaan
psikologi, neuroscience
ilmu-ilmu moden universiti.
tapi, ternyata seperti diduga
ku tak jumpa ia akhirnya.
ku mencari peranan ilahi
dalam fenomena alam fizikal
tapi ternyata pencarianku
ia hanyalah sekadar putaran
tanpa permulaan yang real
tanpa penghujung yang real...
kini, setelah logikku punah
ditelan derita psikologi
akhirnya, cobaku mencari ia
dalam peranan nama-nama nya
pasif aktif sifat-sifat nya
dalam peranan Cinta
dalam hal metafizik...
tapi juga ternyata
ia membingungkanku
kerna, metafizik itu
bukan sekadar logikal
tapi metafizik sufi juga,
adalah pengalaman rohani
dibuka untuk hati dan jiwa
para insan yang suci.

tapi sepertinya, ku jumpa ia
peranan Sang Pencipta
dalam proses dunia;
peranan permanent archetype
dalam penerangan
fenomena alam material
ditulis oleh para ahlinya
dalam kata-kata saintifik;
yang belum disempitkan
akan makna saintifik
seperti makna saintifik
definisi sains moden...
dan, juga ia ada tersembunyi
dalam estetika seni puisi
sastera hasil pengalaman
sang sufi agung; rumi.
.

diwaktu kini
ku lihat dunia realiti;
kembali ku ke dunia moden...
ternyata, manusia moden itu
tidak minat mencari, mendalami
menghayati, memahami
'the ultimate nature of reality'.
mereka hanya sibukkan jiwa
dengan hal demokrasi
diseksa kapitalisme
diindahkan consumerisme
mengumpul material
disibukkan cinta romantika
struggle for recognition
kaki pengulas isu-isu hangat
mempertahankan ideologi sendiri
yang akhirnya seni dicari
adalah sebagai catharsis kedua
setelah bosan akan hal rohani
sebagai cara lain mengisi
akan derita kekosongan jiwa;
kesepian, kesunyian, kesyahduan
- existential crisis.
dan, manusia moden itu
adalah kita... kau dan aku.

tapi... setelah difikirkan kembali
untuk apa sibukkan jiwa, diri
akan pencarian, penerangan
'the ultimate nature of reality'?
apa faedah ia, apa pemberian ia
dalam hidup moden ini
dalam dunia kapitalisme ini?

in the end...
lebih baik ku diam
tanpa soal
tanpa alasan
tanpa nilaian
tanpa pencarian
tanpa pengenalan
tanpa penerangan
tanpa pemberitahuan
kerna... ia bukan
sebuah kewajiban.

Ulasan

Catatan Popular