perihal alam

[1]

tatkala framework evolusi
tafsiran darwin dan sekufunya
mendakap jiwanya hinggakan
ia menguasai subjektifnya
diilusikan pula dirinya sendiri
bahwa ia bersifat objektif
bebas nilai, neutral fahamnya
universal fact bilangnya...

akhirnya dengan framework itulah
dia coba mentafsir tulisan-tulisan
para cendikiawan islam silam;
ibn khaldun, ikhwan al-safa,
juga tulisan sufi ibn arabi dan rumi,
dengan mengatakan bahwa
ilmuwan islam di masa itu
juga sudah memperihalkan evolusi.

tapi hakikatnya
mereka memahami tulisan itu, dan
mentafsir tulisan pena ilmuwan itu
menggunakan faham ilmu moden
perihal evolusi tanpa divine act...
sesekali mereka tidak menguasai
framework hierarchy perihal alam
yang difahami oleh ilmuwan itu.

ingatlah wahai pengkaji moden
bila ilmuwan itu berbicara evolusi
ia bukanlah perbicaraan evolusi darwin
seperti yang difahami oleh kalian
tapi evolusi roh-jiwa akan insan;
referring to the gradation in nature
involving the spiritual evolution of man*
ataupun mereka berbicara perihal
susunan alam mengikut hierarchy;
membincangkan ketersusunan
yang meningkat untuk membuktikan
kewujudan Pencipta**.

mungkin kalian bisa katakan bahwa
teori evolusi moden darwin itu
tidak sesekali menolak divine act
tapi, secara realitinya, secara realnya
pakar teori evolusi di dunia sana
kata akan alam dan juga hidupan itu
evolve tanpa sesekali ada divine act
dan bisa pula tunjukkan fakta,
malah menolak wujudnya roh
apatah lagi kewujudan immaterial.
[sekali sekala coba kalian tafsir evolusi
{adakah tafsiran kalian memaksa
rohani menerima teori moden itu
dengan tafsir al quran sesuka hati?
seperti mana kalian paksa makna
teori moden itu ke dalam karya
ilmuwan islam terdahulu.}
agar bisa puaskan hati para atheist
bahwa evolusi itu ada Author
di sebalik kejadian kepelbagaian.
Tapi,...]

kalian sekadar diam menyorok
bila pakar evolusi coba tafsir alam
bahwa evolusi itu independent
ia self-subsisting, self-organizing essence
tidak sesekali memerlukan metafizik
tapi, bila ada ilmuwan lain
coba mempersoalkan teori evolusi
kalian bising bahwa biologi itu
akan ranap bumbungnya
bila teori evolusi itu ditolak jauh
sedangkan tolakan para pemikir itu
bukanlah TOLAKAN TOTAL...
mereka tolak tafsiran-konklusi
extremist biologist yang anggap
mereka beri fakta, data, analisa,
tapi, hakikatnya mereka hanyalah
beri tafsiran mereka terhadap data
dan fakta yang ada dalam alam ini
di mana tafsiran itu pula dipengaruhi
oleh philosophy of science,
pandangan alam, weltanschauung
yang mereka pegang, dakap, rangkul
secara sedar atau tidak.

[2]

di sini terbukti bahwa
interpretative framework itu penting
terutamanya perihal ontology, axiology,
epistemology, cosmology, methodology:-
islamic worldview mengenai alam
dalam mentafsirkan karya-karya sains
para ilmuwan di zaman golden age itu
dan, juga dalam mentafsirkan
data-data hasil pengkajian fenomena.

dan, terkandung juga perihal niat;
ada mengkaji alam kerna teknologi
ada pula menyelidiki alam kerna
'the purpose of inquiry is to discover
the truth about the ultimate reality*'
ada pula meneliti alam empirikal
kerna alam empirikal itu sendiri.

yang golongan ketiga itu;
mereka sibuk menyelidiki alam
dengan cubaan melimitkan realiti
kepada empirikal semata-mata sahaja
[the conceptual and methodological
  reduction of all aspects of reality to
  the physical***],
akhirnya tafsiran-konklusi mereka
terhadap kajian alam dan jasad insan;
mempersoalkan kewujudan pencipta,
atau...,
yang percaya wujudnya pencipta pula
coba menjauhi peranan pencipta
coba letakkan pencipta di luar jauh
juga menjauhi tafsir/takwil wahyu
menyembunyikan kewujudan roh
dalam penerangan saintifik mereka
dalam tafsiran kepada analisis data
[arkeologi, fenomena, jasad makhluk]
dalam konklusi pengkajian mereka.

alasannya, sama ada;
akal intelek sang manusia itu
tak bisa mengetahui kekuasaanNya
walau sedikit pun...
ataupun,
perihal kerohanian perlu diabaikan
dalam perbincangan perihal alam
juga dalam perbincangan jasad manusia
kerna, ia tidak saintifik, ia pseudo.
mereka mahu pemisahan TOTAL
antara tafsiran-takwilan wahyu
dan penerangan mikrokosmos
dan juga makrokosmos.
adakah mereka lupa perihal ini
'we shall show them Our portents on
the horizons and within themselves
until it will be manifest unto them
that it [the Qur'an] is the Truth.'

[3]

ingatlah akan ini;
'agar mengerti tujuan utama hidupnya
  iaitu mencari keredaan Sang Pencipta;
  ilmu yang bermatlamatkan ke-EsaanNya
  dan juga berpaksikan keagunganNya
  sebagai ibadat untuk mentauhidkanNya
  dalam pengkajian teori alam semesta
  juga dalam penyelidikan jasad insan'.

rujukan
*naquib al-attas
** said ramadan al-buti
***adi setia

Ulasan

Catatan Popular