perihal alam

apa beza tafsiran fakta sains
antara islam dan penolak agama?
ia adalah, pegangan realiti;
hubungan antara fakta dan realiti.
pentafsir alam dipengaruhi realiti
yang dia pegang, objektif atau subjektif.
mereka yang memegang realiti
bahwa alam itu ada penciptanya
maka tafsiran mereka terhadap data
akan mengkonklusikan bahwa
pencipta itu wujud,
dan begitu juga sebaliknya
bagi mereka yang menolak itu.
tapi, bolehkah tafsiran fakta
oleh seseorang itu
bisa disaksikan oleh mata, hati;
essence adalah sebuah fakta-data
ia adalah material alam ini
dan, existence adalah tafsiran
ia adalah realiti yang dipegang
terhadap fakta-data tersebut...
bolehkah existence itu disaksikan?
kerna, penyaksian existence bisa
membuktikan perihal wujud Author
tanpa perlu debat data alam essence.
pengkajian essence memerlukan mata;
scientific thinking, data analyzing,
technology, tanpa perihal Truth...
bagi pengkajian existence pula
memerlukan mata hati, roh, rohani.
essence itu adalah sebuah simbolik
kepada existence yang lebih real
kerna essence adalah existence
yang telah dilimitkan wujudnya.

tapi malang, si pengkaji essence
mahu menidakwujudkan Truth
dan membakulsampahkan existence
menolak kewujudan roh, alam barzakh
terlalu mengagungkan alam essence;
mereka mentafsir perihal essence
dengan pegangan agnostic, materialist.

juga pelik, mereka yang memilih
perihal pemisahan TOTAL antara
kewujudan essence dan existence...
dan, melimitkan pentafsiran essence
dengan coba menjauhi existence
dalam mentafsir data empirikal, fakta
hinggakan umpama essence itu
berdiri sendiri tanpa peranan Truth
umpama 'cause and effect' itu
sekadar dari material semata,
tiada sesekali unsur metafizik.
andai ada pun, mereka berkata;
'manusia sesekali tidak akan tahu'.
mereka tidak tahu mengenai ini:-
'this world perish upon coming into existence, and are continually being recreated by the Creator'  -kosmologi sufi
makanya itu, cause and effect:-
'impossibility of efficacious linear
or multilinear horizontal naturalistic
causality.' - adi setia

ya... manusia tak akan tahu
kerna ramai terlalu sibuk kaji essence
tapi, kenapa nak ikut majoriti?
mari kita kaji secara mendalam
dan jiwa selam ke lautan existence,
sirna jasad melihat misteri alam ini.
agar punyai interpretative framework
untuk tafsir akan essence alam semesta.

~tapi, kita tetap kalah dengan nafsu,
kalah dengan essence, lagi dan lagi
hinggakan cakerawala existence itu
diabaikan, hanya dipercayai wujudnya
tanpa penyaksian kemisteriannya.

Ulasan

Catatan Popular