kesendirian kita

di malam yang sunyi sepi ini
terasa jiwaku sungguh sejuk dingin
melemaskan kalbu, ia sangat memeritkan.
bunyi-bunyi syahdu menusukku laju
menikamku dalam setiap kesendirianku
jiwaku punah, hatiku lara, pedih, seksa.
coba ku menunggu cinta mendakapku
tapi, sebuah harapan dan impian juga
ia menghiris kejam sanubariku ini.
akhirnya, di setiap malam hariku
di penghujungnya adalah pisau duka
memenjarai jasadku, tikam wujudku.

jiwaku mati, batinku mati, aku mati
walau jasadku hidup, berjalan kosong.

Ulasan

Catatan Popular