-khayalan kesibukan minda-

FICTION

temanku ini ada sebuah kisah.... dia menceritakan kisahnya kepada ku di kala kami lepak di warung malam, berteman rembulan, juga bunyinya sang serigala, yang sepertinya memanggil sang pari, agar ia datang memeluk manusia yang hidup bersembunyi.. mungkin sang pari dari kayangan indah...

tahu tak.... ada yang kata, jika hatimu suci, sang pari akan muncul di depanmu... menjadi penemanmu... mungkin bisa menjadi cinta sejati mu...

bangsa sang pari itu, tinggal jauh di sana, mereka itu tidak kacau akan bangsa manusia, malah mereka itu menjauhi manusia...

kah kah kah... khayalan tingkat tinggi...

...

kawanku, yang duduk di depanku ini, mula menyusun ayat, untuk bercerita kisahnya kepada ku... kisah yang bagiku, lain daripada lain... tapi kisahnya itu, pasti ada pengajarannya untuk diriku...

mulutnya mula terbuka... mengeluarkan suara..

"di masa ijazah ini, aku sering sibukkan mindaku dengan persoalan-persoalan bodoh dan sia-sia... di saat manusia lain hebatkan softskill mereka, di saat manusia lain belajar untuk buat program, di saat manusia lain sibukkan diri mereka dengan perkara yang berfaedah...aku pula fikir persoalan bodoh dan sia-sia...
itu antara perkara yang aku sesalkan masa degree ini... adalah kerna berfikir semua itu.. fikiran yang melemaskan aku di lautan idea ku... yang mengambil dunia empirikal ku... yang memalaskan zahirku... dan mengkhayalkan mataku, menghancurkan keputusan ku..."

"persoalan...? persoalan apa?"

"persoalan yang membosankan, dan persoalan yang bisa membuatkan diriku dibenci manusia lain..."

"so... persoalan apa...?"

"amad, hmmmmm....sebenarnya... . aku sering tertanya-tanya, sains itu ...kaji essence atau existence..

kan sains itu adalah proses menerangkan alam berdasarkan masa, so...
adakah proses dalam sains itu menerangkan essence atau existence?

dan....
sebenarnya proses mana yang real, adakah proses yang berlaku di essence atau existence?

apa pula beza proses yang menerangkan essence dengan proses yang menerangkan existence?

jika proses yang berlaku di essence bisa dimatematikkan adakah proses yang berlaku di existence bisa dimatematikkan juga?

tapi apa beza antara essence dan existence?

dan mana yang real, essence atau existence?

dan apa hubungan essence dan existence?

adakah essence itu real, atau essence itu sekadar limit kepada existence?

adakah existence itu real atau sekadar wujud di minda manusia sahaja?

adakah existence itu ada hierkaki?

adakah essence itu ada hierkaki?

dan andai sains itu mengkaji essence, ilmu apa pula yang mengkaji existence?

dan bolehkah dengan mengkaji essence akan "bertemu" dengan existence?

dan adakah existence itu bisa diterangkan menggunakan sains?

dan mana satu yang menerangkan realiti, adakah existence atau essence?

apa sebenarnya essence? apa sebenarnya existence?

dan apa sebenarnya itu realiti?

adakah realiti itu ada kerna minda manusia ada?

adakah kesedaran manusia mempengaruhi realiti?

dan adakah realiti ada hierarki?

adakah sains bisa menerangkan realiti? seandainya boleh, sampai tahap mana sains bisa menerangkan realiti? dan ilmu apa yang boleh menerangkan realiti yang tidak bisa diterangkan oleh sains? dan adakah realiti yang diterangkan hasil tafsiran sains itu bebas nilai atau tidak?

apa pula maksud Albert Einstein apabila dia katakan bahawa adakah bulan itu wujud kerna ada tikus yang memandangnya (apabila dirinya mempersoalkan quantum mekanik)?

ilmu apa yang bisa membantu aku untuk menjawab semua soalan itu?

metafizik sufi?

ilmu kalam?

atau ilmu falsafah?

sains?

dan juga, aku sering tertanya-tanya, ada faedah tak semua ini... adakah semua ini sia-sia sahaja... adakah semua ini langsung tidak berguna kepada diriku.."

"f**k, kau cakap apa ni?"

"kah kah kah.
aaaaaaaa... lemas jiwa aku... lepas habis degree ni aku nak lupakan segalanya... dan cari duit banyak-banyak dan tinggal di luar negara..."

dia sambung lagi

"amad, aku pernah terfikir..
lebih baik aku belajar sains politik atau sains ekonomi... boleh jadi popular kerna berguna kepada masyarakat... boleh impresskan masyarakat...kah kah kah... duit pun dapat... hati awek pun bisa ku beli... kah kah kah...."

...

akhirnya, dia kurangkan kewujudannya di dunia empirikal... dan mencari seseorang untuk menjawab semua soalan itu...

tapi itu dulu... sekarang ini dia abaikan segalanya itu... kerna semua itu langsung tidak berguna kepada sistem kapitalisme dan sistem demokrasi...

dan dia juga perlu menang melawan monster yang ada di psikologinya....
yang melemaskan dirinya setiap waktu...
yang membunuh hatinya setiap waktu...
yang melelahkan sanubarinya di malam hati...
yang mengambil kehidupannya di dunia realiti...

lemas di lautan psikologi memang menakutkan... kerna sepertinya tiada penawarnya... tiada 'penadol' -nya...

pada suatu hari...... dia bunuh diri....

sehari sebelum peristiwa itu berlaku, dia ada beritahu ku sesuatu, melalui tulisan di aplikasi watsapps..

"amad, sebenarnya seseorang itu bunuh diri, bukanlah kerna dia nak bunuh dirinya sendiri, tapi dia nak bunuh seseorang yang ada di dalam mindanya... seseorang yang asyik mengganggu tidur malamnya...yang asyik mengambil jiwa badannya..."

"dan, adakah kau yang seterusnya...?"

...

Iklan...

awak.......awak nak jadi tak teman wanita saya... sebab saya perlu rasa apa itu cinta romantika... barulah saya bisa menulis sebuah kisah cinta...
kerna bagaimana saya nak menulis kisah cinta andai saya tak pernah rasa apa itu cinta...? tapi bersyarat, selepas seratus hari, wajib kita berpisah.. agar saya bisa habiskan tulisan sastera rosak saya ...

Ulasan

Catatan Popular