-

katanya
"kenapa aku jatuh cinta, dengan wanita yang hanya bisa ku jumpa di dunia virtual."

"aku mencintai wanita, yang aku tahu, selama-lamanya dia tidak akan bisa menjadi milikku... tapi, kenapa hati tetap bodoh, berharap agar dia bisa kutemu, dan cinta bisa berputik... hati ini bodoh... benar-benar bodoh..."

"cinta memang membutakan. ia membodohkan aku. ia merosakkan harapanku."

"jauh dia di sana. hatiku masih berharap perkara mustahil. aku tertanya-tanya, sampai bila hati bisa bertahan, dengan keilusian harapan..."

"aku malas dengan semua ini... walaupun rasa cinta ini menyibukkan sementara jiwaku, tapi... apa yang aku dapat melayan semua ini...?"

"aku penat dengan cinta... sama ada cinta virtual atau cinta di empirikal... hasilnya tetap sama; melemaskan jiwaku..."

"aku tak sabar, rasa cinta ini hilang..."

"aku tak sabar, tak sabar sangat... tunggu rasa cinta ini hilang dari hatiku buat selama-lamanya..."

"aku tak sabar, tunggu cinta virtual ini pupus daripada hatiku... buat selama-lamanya..."

"aku pernah ada ideal type yang aku jumpa di virtual... tapi mereka itu sekadar ideal wanita idaman aku, bukan cinta... tapi sekarang ini, wanita virtual itu bukan lagi ideal type aku, tapi dia benar-benar aku cinta."

"salahkan hati aku, kerna dibutakan dengan cinta... baru salahkan aku kerna tidak bisa melawan hati..."

"cinta benar-benar menyakitkan... cinta virtual ini benar-benar menyakitkan, rasanya sama dengan cinta empirikal. rasa sakit ini wujud, mungkin kerna aku selalu memandangnya di dunia virtual..."

"aku pernah coba agar tidak lagi memandang wajahnya, tapi cinta tetap mengalahkan aku..."

"aku bodoh kerna kalah dengan cinta..."

"aku benar-benar cinta akan dirinya, walaupun aku tahu, wanita itu, selama-lamanya aku tak akan bisa jumpa di dunia empirikal."

"andai aku jumpa dia suatu hati nanti, hatinya tetap tak akan ada ruang untukku."

"realiti cinta virtual ini menyakitkan..."

"aku nak buang rasa cinta ini..."

"aku tak nak lagi rasa cinta... aku tak nak lagi jatuh cinta..."

"aku tak nak cinta dirinya lagi..."

"tapi, kenapa, rasa cinta ini makin dalam masuk ke lubuk hatiku?"

"kenapa hati bodoh? bukankah hati dah sedar akan realiti cinta ini? tapi, kenapa masih juga mencintai wanita itu? cinta memang membutakan.... ia membodohkan hati..."

"aku cinta akan dirinya.... benar-benar cinta... malah harapan di hati ini tak akan malap, sampailah cintaku untuknya hilang ditelan masa..."

"... tapi, di kala masa menelan rasa cinta ini, harapan itu tak akan kekal malap, kerna harapan yang ada di hatiku untuk cintanya, tak akan pernah malap, walau akhirnya aku merana, walau akhirnya dia tetap tak akan mencintaiku... kan dah ku kata, cinta membutakan, maka hati ini telah dibutakan cinta, dan hati berharap perkara mustahil, walau ia menyeksakan jiwa. hati yang dibutakan cinta, akan terus berharap, walaupun harapan itu adalah mustahil berlaku berdasarkan sebab dan akibat manusia..."

Ulasan

Catatan Popular