-namanya [46]-
aku berlari di alam khayalan delusiku bersendirian
kerna ingin mencari dirimu di alam empirikalku
untuk aku curahkan air cinta pada bunga hatimu
sekiranya dikau bisa ku temui suatu hari nanti
akankah aku berdiri di depanmu sebagai pencinta
namamu adakah akan selamanya ada di hatiku
gembirakah hatiku bila aku bertemu kamu di realiti
atau hati ini merasa kosong setelah aku temui dirimu
tanpa ada lagi api enthusiasm cinta dalam jiwaku
manifestasikah cinta mayaku ini suatu hari nanti
elakku merasionalkan tentang cinta delusi ku ini
namamu tetap aku coba kekalkan di hatiku
cinta ini, aku tak akan lari lagi dari ia, selamanya
ingin aku kekalkan segalanya mengenai dirimu
nostalgia delusi ini ingin aku empirikalkan ia
tidak akan aku coba ikut rasional akalku lagi
aku akan selamanya hanya mencintai dirimu sahaja
iklim manapun jiwaku sentiasa akan ku ingat dirimu.
dia yang ada jauh sana, semakin hari semakin jauh
impianku semakin aku rasa mustahil aku capai ia
riwayat hidupku akankah tamat tanpa bertemu dirinya
ikutkan hatiku, ingin aku luahkan cintaku ini kepadanya
melihat dia di alam fizikal, sebelum aku menutup mataku
untuk yang terakhir kalinya aku berharap cinta.
nanti, bila aku tiada lagi di dunia ini
adakah suara hatiku ini akan hilang
yakni tiada kisah hebat yang aku tinggalkan
engkau adakah akan mendengar suara hatiku ini
onar delusiku ini adakah menjadi kisah hebat
nilainya menjadi inspirasi si pencari fantasia-kah?
Ulasan
Catat Ulasan