~pudar segalanya~
katanya:
Sehingga hari ini
Senyumanmu masih mengacau
Mindaku, hatiku, aku...
Tapi, harapanku untuk mencarimu
Dah pudar; semakin pudar
Ditelan oleh nasib hidupku
Juga nasib psikologiku.
Mungkin, selama-lamanya
Aku hanya bisa ucapkan
'Aku mencintaimu'
Hanya dalam mimpi delusiku
Sahaja.
Ia hanya dalam 'mimpi delusiku'
Kerna ia mimpi delusiku hasil ilusiku...
Andai dalam 'mimpi realku'
Aku tetap tak bisa mengucapkan
'Aku sangat-sangat mencintaimu'
Di kala dirimu muncul dalam mimpiku.
Ulasan
Catat Ulasan