~realiti hidup~
katanya:
tahu apa delusi manusia tentang duka cinta?
ia apabila kita merana hasil diseksa cinta
maka kita pun coba luahkan ia
kepada persekitaran, kepada manusia
dengan menganggap bahwa ia bisa
mengurangkan kesedihan duka cinta.
bagiku, ia delusi, teramat delusi.
bagiku, lebih baik aku pendam duka cinta itu
dan belajar senyum tanpa menceritakan ia
walau di kala itu, air mataku nak jatuh.
aku coba senyum, walau jiwaku tengah menangis.
begitu juga duka hasil kemurunganku
lebih baik aku pendam ia, tanpa luah ia.
lebih baik aku pendam segala duka hidupku
kerna aku ini tidaklah istimewa di dunia ini.
.
.
.
.
.
kenapa, air mataku nak jatuh, menulis semua ini?
adakah kerna, realiti itu menyakitkan...?
adakah kerna aku tidak mahu menerima
kenyataan itu?
kita semua perlu belajar menerima itu.
Ulasan
Catat Ulasan