~curse ku~
katanya:
teramat susah bagiku
adalah ketika bangunku dan tidurku...
susah ku bangun, kerna
dikala mataku terbuka
dadaku rasa sesak,
nafasku teramat seksa, tercuap-cuap
kerna jiwaku asyik ditikam kejam
oleh kemurungan cinta
ingat akan nasib cintaku...
susahku menutup mataku tidur
kerna asyik hatiku, mindaku ingat akan dia
dan, dadaku rasa perit sebuah seksa
nafasku keluar dan masuk menyusuk jiwaku.
cobaku paksa diriku bangun
andai hatiku mahu ingat akan dirinya
kerna takutku jiwaku mati lemas tenggelam
dalam lautan sebuah cinta.
cobaku sibukkan lidahku berzikir
sebagai caraku lari dari diriku sendiri
agar bisa mataku tertutup laju [tidur]
kerna takutku psikologiku dan duka cinta
menyeksa jiwaku, hatiku, batinku.
tak ku sangka, benar-benar tidakku sangka
bernafas itu bisa menyeksakan
tak ku sangka, benar-benar tidakku sangka
hati yang berdenyut bisa menyeksaku
mungkin kerna ini, ada yang kata bahwa
ada ketikanya bernafas itu menyakitkan
apatah lagi jiwa hancur berkecai
dihancur leburkan oleh psikologi dan cinta.
aku dah mula takut akan bilik kecilku
kerna takutku lemas di dalam itu
dilemaskan psikologiku dan duka cintaku.
aku dah mula takut bersendirian
kerna takutku raksasa psikologi
menelanku tersangat kejam, dan
duka cinta menikamku tanpa belas kasihan.
aku takut bersendirian
tapi aku mahu bersendirian...
aku dah mula takut embrace
duka psikologi dan duka cinta
kerna hatiku dah terlalu lama
embrace ia, hinggakan ia
dah tidak tertahan lagi merasai
segala duka...
akhirnya, air mata jatuh
di bilik mandi, coba melepaskan
segala duka yang menghantui hidup
walaupun tahu, air mata itu
tidak pernah menjadi penawar duka
ia hanya sekadar petanda bahwa
jiwaku dah tidak bisa tahan lagi
merasai duka psikologi dan duka cinta..
tapi, tangisan bisa melegakan hati
yang telah lama dipendam segala duka
bersendirian tanpa luah kepada sesiapa.
psikologi membunuh jiwaku
cinta membunuh jiwaku
realiti membunuh jiwaku
kegagalan hidupku membunuh jiwaku
Impian dan harapan membunuh jiwaku
angan-angan membunuh jiwaku
sepertinya semuanya membunuh jiwaku...
tapi... kenapa aku masih hidup? kenapa?
Ulasan
Catat Ulasan