~syahdu sebuah cinta~
fiction
terpandangku seorang manusia tua
masyarakat kata dia itu tidak siuman
dia tinggal di penghujung kampung
di tepi laut, bersendirian tanpa sesiapa di sisi.
kerna masyarakat kata, dia tidak siuman
maka kata-kata masyarakat itu
telah melekat dalam sanubariku.
setiap kali aku memandang dia
pasti aku teringat kata si ahli masyarakat
walaupun cobaku buang kata sumpahan itu
tapi tetap tak bisa, kerna bukankah
majoriti kita semua ini adalah tidak siuman
dalam era moden ini?
hidupku dipenuhi bersendirianku
selalu, setiap malamku, aku baring di tepi laut
memandang langit luas termenungku sayu
fikirku akan kemurungan dan kedukaan cinta
yang coba menelan jiwaku sikit demi sikit.
tiba-tiba, aku terdengar suara manusia
seseorang tengah membaca puisi cinta.
aku tahu itu, puisi rumi, si ahli sufi termasyhur
seseorang tengah baca puisi itu sebagai cara
mengatakan cinta yang bersembunyi dalam hatinya.
'I choose to love you in silence
For in silence I find no rejection.
I choose to love you in loneliness
For in loneliness no one owns you but me.
I choose to adore you from a distance
For distance will shield me from pain.
I choose to kiss you in the wind
For the wind is gentler than my lips.
I choose to hold you in my dreams
For in my dreams, you have no end.'
bangunku dari baringku, menujuku ke arah suara itu
ternyata suara itu dari dia, si manusia yang
tinggal di hujung kampung, di tepi laut.
hatiku tiba-tiba terusik
menyuruhku coba mendekati orang tua itu
agar bisa berbicara tentang kehidupan.
aku mendekati dia, dia tersenyum
menyuruhku datang dekat,
dan duduk di tepinya.
.
di dunia ini, berapa ramai manusia
yang setia kepada cinta unrequited
mungkin ia jarang berlaku, sangat jarang
dan mungkin, langsung tiada.
apa yang ramai adalah,
jatuh cinta lagi dan lagi
mencari cinta sejati katanya.
tapi, lelaki tua yang ada di depanku ini
adalah salah seorang dari mereka
yang telah lupa bagaimana nak jatuh cinta lagi
setelah mencintai seorang wanita
yang selama-lamanya cinta yang ada di hatinya tak berbalas dan tak akan pernah berbalas.
ia bagaikan, dia terlalu kenal akan wanita itu
hinggakan dia masuk ke dunia wanita itu
berharap agar jiwanya menyentuh jiwa wanita itu
tapi, lama-kelamaan lelaki itu sedar
dia tak akan bisa menjadi istimewa dalam cinta
maka, dia coba keluar dari dunia wanita itu
ternyata, dia sesat dalamnya...
dia mencari-cari pintu keluar
tapi teryata tiada pintu keluar.
akhirnya, dia terkurung di dalam itu.
mungkin juga, dia yang pilih,
untuk kekal dalam dunia itu
dia pilih untuk tidak mahu keluar
dari dunia itu...
dia pilih duka hasil mencintai wanita itu..
...
katanya kepadaku
jangan jadi sepertiku, andai cinta tidak berbalas
maka cepat-cepat coba lupakan cinta
kerna andai kamu mahu juga simpan ia
maka, ia bakal mencabar kewarasan mindamu
jiwamu seksa, teramat perit merana
ia lemas tenggelam, batinmu akan terasa perit
minda nak teriak bagaikan gila
ia adalah cinta tanpa harapan
sekadar angan-angan berlakon harapan
sekadar delusi yang menggembirakan jiwa.
ia kelakar, kerna sebuah delusi bisa
memberi kebahagiaan kepada jiwa..
andai mencintai, dan cinta itu sekadar cintamu
maka, jangan terlalu lama simpan ia di dalam hati
kerna ia bakal menjadikan kamu gila
lovesickness itu bisa menggilakan kamu
ia menyeksa batin, jiwa lemas selemasnya,
duniamu kelihatan sempit, tersangat sempit
matamu buta kerna hanya melihat cinta
kamu sedar itu, tapi cinta tetap menang
pengaruhi segala-galanya...
maka, andai cinta itu adalah cinta yang tidak berbalas
cepat-cepatlah buang ia dari hatimu...
jangan jadi seperti aku, si orang gila.
...
dia berdiri dan berlalu pergi...
Ulasan
Catat Ulasan