dalam derita, dia menari
katanya:
Dalam derita sebuah cinta
Jiwanya menari bersendirian
Ditemani melodi syahdu
Berdansa dia dalam dunia itu
Dia senyum menikmati derita
Sebuah cinta yang tak berbalas.
'Kapan lagi, bisa dikau mahu
Menikmati lemas tenggelam
Menari menikmati perit cinta
Dalam lautan derita cinta?',
Itu katanya kepada mereka
Yang anggap dirinya bodoh.
Mereka tidak tahu
Lemas derita cinta bisa
Menambah lagi sensitivitinya
Untuk menikmati derita
Dalam karya-karya seni tragedi.
Dalam derita sebuah cinta
Dia masih menari menikmatinya
Senyum mulutnya, jiwanya menari
Tariannya ditemani melodi sayu.
Dia harus menikmati derita cinta
Kerna, ia bakal hilang
Meninggalkan hatinya kelak.
Sebelum ia hilang
Jiwanya perlu dakap erat ia
Walau ia tersangat perit
Tapi, dia perlu tikam kejam
Akan hatinya, akan jiwanya
Agar sensitivitinya terhadap seni
Bertambah lagi dan lagi.
Irama sedih, sayu, sepi
Nembuatkan jiwanya menari
[Bagaikan bulan keliling bumi
Yang hasilkan melodi irama
Buat manusia yang mahu mendengar].
Mulutnya senyum, matanya tutup
Merasai nikmat akan jiwa
Yang menari ikut melodi syahdu
Itu caranya, hayati derita cinta
Sebelum derita itu hilang
Bukankah pain itu
Adalah guru terbaik
Mendidik jiwa menikmati seni?
Tapi akhirnya, di kala
Dia kembali ke alam realiti
Setelah lelah menari di alam jiwa
Malang buat dirinya itu
Kerna psikologi kosongnya
Datang menyapa lagi dan lagi.
Semuanya seperti itu;
Segala emosi dan perasaan
Akan hilang diganti kekosongan
Setelah puas jiwa menari.
Ulasan
Catat Ulasan