sang perungkai alam

bagaikan frekuensi musik suci
memiliki geometri yang ideal
ia coba dicerap oleh intelek murni
tanpa gangguan materi dunia
agar rahsia alam diketahui nyata
tidak disekat oleh dewi rasio, ego.
erti kewujudan tidak lagi dikonsepkan
tapi, ia difahami secara realiti
kerna epistemologi tidak dilimitkan
sekadar alam fenomenal semata
tapi, ia luas, melampui empirikal
hingga sampai ke alam ideal platonik
persepsinya melampui deria luaran
masuk ke alam kognitif imaginasi
dan melaluinya hingga ke alam intelek
untuk merungkai eksistensi cakerawala.
pergerakan ontologi metafizik cinta
ingin disaksikan secara pengalaman
bukan semata-mata diintelektualkan.
tapi, nafsu tetap memenjarai intelek
hingga roh dihalang, dikekang, dilimit
terima sempurna cahaya Intelek Aktif.

Ulasan

Catatan Popular