Pada Hakikatnya
Pada pengakhirannya
Kita sekadar manusia kecundang
Yang hanya gunakan pelbagai alasan
Untuk lari dari hidup di alam realiti.
Kita sekadar manusia kalah
Yang gunakan istilah keamanan
Kerna tidak mahu berjuang
Menuntut keadilan hidup.
Kita sekadar manusia pemalas
Yang beralasan guna rohani
Untuk malas menjadi kaya raya.
Kita sekadar manusia tersampah
Yang hanya tahu guna alasan rohani
Untuk malas mengejar materi dunia.
Kita sekadar bangkai masyarakat
Yang abaikan keindahan bermasyarakat
Dengan guna alasan ia memberi dosa.
Kita sekadar manusia yang hina
Yang gunakan ayat-ayat keilmuan
Untuk tutup kegagalan diri sendiri.
Kita sekadar bangkai-bangkai busuk
Yang gunakan alasan penyakit depresi
Untuk beri alasan kecundangan diri.
Kita sekadar tahi-tahi masyarakat
Yang kaki penyendiri, sang penyepi,
Coba lari jauh dari sosial manusia.
Kita hanyalah manusia sombong
Yang gunakan pelbagai alasan
Untuk sembunyikan kesombongan diri.
Kita sekadar perwira palsu berego
Yang gunakan ilmu-ilmu hati
Untuk tutup keegoan hati sendiri
Dengan kritik hati manusia lain.
Kita sekadar manusia ber-iri hati
Yang tahu gunakan ayat-ayat ulama
Untuk serang jiwa manusia lain
Semata-mata untuk sembunyikan
Iri yang ada dalam kalbu sendiri.
Kita sekadar sampah kaki cemburu
Yang gunakan pelbagai maklumat
Untuk kritik cara hidup manusia lain
Semata-mata untuk tabiri cemburu
Yang telah lama ada di jiwa sendiri.
Kita sekadar tukang penipu hebat
Yang kritik para ilmuwan hebat
Untuk tunjukkan kita juga berilmu
Untuk tunjukkan kita juga hebat
Tapi hakikatnya, kita sekadar pencerita
Menipu manusia lain dengan maklumat
Yang bertopengkan ilmu hikmah.
Kita benar-benar sampah, bangkai
Yang tidak wajar hidup di dunia ini.
Ulasan
Catat Ulasan