-segalanya melemaskan jiwanya-

katanya
"apa yang aku perlu lakukan, agar aku bisa lupa akan dirinya? adakah aku perlu sibukkan akalku, agar aku tak ingat akan hatiku? adakah aku perlu sibukkan zahirku agar aku bisa lupakan hatiku? atau aku sibukkan diriku cari cinta Pencipta?"

"aku penat dengan semua ini. aku penat melayan cinta bodohku ini. aku dah lelah dengan semua ini."

"kenapa akal dan hatiku sama sahaja, dua-dua melemaskan aku? dikala aku layan akal; aku layan pemikiran, jiwaku rasa lemas... dikala aku layan hati pula; layan perasaan, jiwaku rasa lemas juga. kenapa akal dan hatiku melelahkan aku, melelahkan badanku? apa lagi yang perlu aku layan, selain akal dan hati? adakah aku perlu layan zahirku?"

"layan akal dan hati bisa hasilkan sastera, adakah layan zahir bisa hasilkan sastera, dan jika bisa, apa jenis sastera yang bisa aku hasilkan?"

Ulasan

Catatan Popular