-
katanya
"ada sesuatu yang aku baru sedari. di kala jiwa ini terasa seksa, kerna cinta yang hanya ku sahaja yang rasai ia, cara agar jiwa tak terlalu seksa, adalah jangan selalu bersendirian. di kala aku bersendirian, jiwaku ini terasa sangat lemas, seksa, tapi dikala aku bersosial, jiwa ku ini bisa lupakan seksanya cinta romantika.
di kala ku bersendirian, ku hanya ingat akan dirinya, tapi di kala aku keluar dari ruang kecilku, ku sedari bahawa ramai lagi sebenarnya wanita yang bisa ku cintai, selain dirinya. sebenarnya ramai lagi wanita yang lebih lawa darinya..
hatiku ini tidak terlalu merasa seksa di luar ruang kecilku.
sebab itulah, aku suka berkurung di ruang kecilku.
ku hanya mencintai wanita itu. ku hanya nak cintanya. ku tak nak gunakan manusia lain, untuk lupakan seksa lemasnya hatiku ini. ku tak nak lupakan sementara seksa jiwaku ini, kerna ku tahu, ia hanya sementara sahaja.
ku tahu, kalau asyik bersendirian, jiwa bisa kalah, apatah lagi, ku suka berkurung di ruang kecilku. berkurungku di ruang kecil ku itu, terasa nikmat, walaupun akhirnya, ku akan lemas dalam lautan kehidupanku sendiri. di kala aku bersendirian, ku asyik ingat akan dirinya, yang hanya melemaskan lagi jiwaku. di kala aku di luar ruang kecilku, ku tak terlalu merasa merana, mungkin kerna, hatiku sibuk melayan dunia luarku. di kala aku bersendirian pula, aku asyik dengan dunia romantika bodoh, ku asyik ingat akan dirinya, dan hati bodohku sentiasa berharap perkara mustahil."
"ku suka bersendirian, kerna pain yang ku rasai lebih seronok untuk di rasai... kah kah kah."
"ku suka bersendirian, kerna lemas jiwaku terasa lebih real hasil mental illness ku juga hasil cinta... kah kah kah."
"ku suka berkurung di ruang kecilku ini, kerna mental illness ku terasa real... kah kah kah."
"ku suka berkurung di ruang kecilku, kerna lemas jiwaku terasa sangat real, kerna seksanya jiwaku ini terasa indah dilayan sambil mendengar lagu kesedihan... kah kah kah."
"ku suka bersendirian dan berkurung di ruang kecilku, kerna di situ ku bisa melayan betapa indahnya pain yang ku rasai di hati ini hasil kerna cinta romantika ku yang bertepuk sebelah tangan... kah kah kah."
"ku suka bersendirian dan berkurung di ruang kecilku, kerna di situ aku bisa merasai betapa hinanya diriku ini, betapa sampahnya diriku ini... kah kah kah..."
"ku suka berkurung di ruang kecilku, kerna ia membolehkan aku melayan betapa indahnya rasa merananya jiwaku ini, hasil cinta bodoh romantika... kah kah kah."
dalam ketawanya itu, ada tangisan..
dalam senyumannya itu, ada kelelahan...
dalam hatinya itu, ada sebutir harapan...
dalam jiwanya itu, ada kesengsaraan...
dalam dirinya itu, ada cinta yang tidak kembar mekar... selama-lamanya...
"kenapa aku harus jatuh cinta, yang akhirnya ku terpaksa latih diriku, untuk lupakan si dia itu...? kan lebih baik, andai ku tak rasa saja rasa cinta itu..."
"kenapa aku harus jatuh cinta, yang akhirnya aku merana kerna ku sembunyikan cintaku ini?"
"kenapa aku harus jatuh cinta, yang akhirnya cintaku ku hanya bisa ku sembunyikan di dalam hatiku sahaja?"
"kenapa aku harus jatuh cinta, yang akhirnya hanya aku lemas dalam lautan virtual...?"
"kan bagus, andai ku bisa buang sesuatu dalam hatiku, agar selama-lamanya ia tak akan jatuh cinta lagi... agar ia tak akan menyebabkan jiwaku merasa lemas lagi... seperti sekarang..."
"ku bisa buang rasa lemas ini dengan banyak bersosial dan kurangkan bersendirian, tapi ku tak nak itu... kerna aku malas untuk melayan segalanya..."
Ulasan
Catat Ulasan