~out of body experience~

[Fiction]

Kita bertemu
Di alam lain; dimensi lain.
Keluarku [jiwaku] dari aku; badanku
Berjalanku memerhati dunia
Tapi dunia; makhluk sapiens [homo]
Langsung tidak melihatku;
Tidak sedar akan wujudku.
Tiba-tiba, kamu datang, menegurku.
Senyumanmu menyentuh hatiku
Memaksa aku menghancurkan
Sebuah sangkar yang telah lama
Memagari cebisan hatiku...
Kita menjadi rapat, hati kita bersatu
Frekuensi hatimu, telah hasilkan resonansi
Menyentuh kekosongan jiwaku...
Kita bersuka ria, senyum tawa
Melihat hujan bintang, di malam hari.
Kita berjalan di pasir pantai
Menghayati sebuah kisah
Yang kita goreskan dalam memori.
Sang rembulan itu, adalah saksi
Kisah paranormal kita.

Kini, setelah aku kembali
Ke badanku; setelah jiwaku
Kembali ke badanku
Kamu pula hilang, dari pandangan mataku.
Wahai kamu,
Kau ada di mana...?
Puas ku menjelajah dunia
Tapi ternyata, kamu tidak ku ketemui.
Kamu ada di mana...?
Adakah kamu terperangkap
Dalam dimensi itu?
Adakah mata fizikalku ini
Tidak bisa melihat kewujudanmu?

Kini, aku menenggelamkan jiwaku
Mempelajari ilmu fizik, parapsikologi,
Falsafah metafizik, biologi, komputer
Hanya semata-mata kerna
Ingin aku bertemu kamu;
Agar suatu hari nanti
Bisa aku buka pintu dimensi
Yang memisahkan kewujudan kita...
Aku akan buka portal dimensi itu
Secara fizikal [mekanistik]
mungkin juga secara spiritual [paranormal]
Agar mataku akan bisa lagi
Melihat senyumanmu
Melihat tawa riangmu
Buat yang terakhir kalinya...

!!! Lihatlah minda, lihatlah hati
    Akan aku buka pintu dimensi
    Agar aku bisa jumpa dia
    Buat terakhir kalinya
    Walaupun ia sangat mustahil...

~ Andai usaha adalah sia-sia
    Maka, aku akan tetap berharap
    Walaupun ia sekadar angan-angan...
    Tapi, aku tetap berharap
    Kerna aku memang pakar;
    Pakar dalam berharap tanpa usaha.

...

Tapi, ternyata... akalku tak bisa
Menguasai semua ilmu itu...
Akhirnya, apa yang bisa
Aku lakukan hanyalah
Aku abadikan dirimu
Dalam karya-karya tulisanku
[Dalam bait-bait tersurat dan tersirat]
Agar kamu sentiasa ku ingati;
Agar kamu tak akan pudar
Dari dunia kecilku; kehidupanku.

Minta maaf; maafkan diriku
Kerna aku pilih sastera
Untuk mengingati kamu...
Minta maaf, kerna aku bodoh
Kerna aku tak bisa menguasai
Semua ilmu itu...

Ulasan

Catatan Popular