~tentang tragedi~

katanya:

Dia angkat tragedi
[Nilai kesengsaraan, kesepian, kesunyian,
  Kesedihan, kedukaan, kepiluan]
Sebagai sumber karyanya;
Tragedi memberi sumber inspirasi
Kepada karya seninya; tulisannya.
Dia benar-benar angkat tragedi
Sebagai caranya luahkan
Rasa duka di hatinya
Melalui karya-karya tulisannya.
Bagi dirinya, tragedi adalah simbol
Kepada nilai estetika sebuah seni
Kerna, dalam setiap seni rekaan manusia,
Tersurat dan tersiratnya, ada kisah tragedi
Yang memberi nilai estetika
Kepada mata-mata yang memandangnya;
Membacanya, menghayatinya
Berdasarkan pentafsiran mereka
Melalui kisah hidup masing-masing
Ke atas karya seni-kesusasteraan itu
[puisi, drama, lukisan, pementasan,
  Lagu-melodi, etc.]

Nilai tragedi juga dijadikannya
Sebagai eskapisme-nya
Dalam mencoba mencari alternatives universe
[Sebagai caranya lari dari dirinya sendiri];
Dia gembira melayan kesedihan melodi
Kesedihan unrequited love
Kesedihan sastera puisi.
Juga, dia coba menenggelamkan jiwanya
Dalam seni-seni yang mengangkat
Nilai tragedi sebagai tema estetika-nya
[Genre yang mengangkat tragedi
  Sebagai sumber yang memberi estetika
  Dalam menghayati kisah sebuah tragedi
  Yang pengakhiran kisah adalah kebahagiaan
  Yang menyentuh hati setiap penonton;
  Si pencari kisah.]
[Tapi bagi dirinya, drama tragedi
  Yang penamatnya adalah sebuah kesedihan
  Lebih dia minati, kerna drama seperti itu
  Ada nilai estetikanya yang tersendiri.]
Juga, genre tragedi dalam seni-sastera,
Dia jadikan ia sebagai eskapisme dirinya
Dari ideologi falsafah
[Kesusasteraan adalah eskapisme-nya
  Untuk lari dari ideologi-falsafah].

Pengalaman tragedi hidupnya;
Tragedi psikologinya, juga hatinya
Telah mempengaruhi peranannya
Dalam hidup di dunia zahirnya.
Dia ingin menjadi pujangga
Yang mewarnai genre tragedi
Mungkin seperti The Tragic Pleiad
Si tujuh pujangga yang menceriakan
Dunia drama tragedi suatu ketika dahulu.
Juga, mungkin sebagai Aeschelus,
Sopochles, atau Euripides;
Si kelompok pujangga tragedi
Yang tersohor namanya; karyanya.

Tragedi telah memberinya
Karya seni.
Tragedi psikologinya
Telah membawanya
Kepada dunia seni-sastera.
Tragedi hatinya [unrequited love]
juga memberinya sastera seni
Dan menambah minatnya
Ke atas seni-sastera.
Juga, bagi jiwanya, hatinya
Seni-sastera adalah cara terbaik
Melawan ideologi falsafah
Kerna, sastera-seni adalah eskapisme
Untuk melupakan tragedi hasil ideologi.

Thank you for the tragedy.
I need it for my art.
-Kurt Cobain.

Thanks for the tragedy.
It give me an art;
beautiful art, dark art...

Ulasan

Catatan Popular