~tentang hati~
katanya:
bagaimana membuang seseorang
yang tersangat istimewa dari hatiku?
bagaimana pudarkan seseorang
yang tersangat aku cinta dari hatiku?
aku takut untuk berbuat itu.
kerna itu, aku rela merana
ditikam cinta tak berbalas.
ya, aku tahu, tersangat tahu
bahwa aku patut pudarkan dia dari hatiku
kerna itu yang terbaik buat jiwaku
tapi, aku takut, sangat takut untuk buat itu
hatiku rasa tersangat sakit, tersangat seksa
andai fikirkan bahwa aku patut
pudarkan dia dari hatiku, dari hidupku
aku takut fikirkan hidupku
tanpa cintaku terhadapnya.
patutku pudarkan dia dari hatiku
tapi masihku berdegil mahu mencintainya
kerna, hatiku kata bahwa dia sumber gembiraku.
ya, aku tahu, hatiku salah, aku tahu itu
'dia ku anggap adalah sumber gembiraku
tapi realitinya dia adalah sumber dukaku'
tapi, tetap juga masihku mahu mencintainya
kerna, pudarkan dia dari hatiku
umpama buang hatiku sendiri...
aku merana, tersangat sakit fikirkan bahwa
aku patut pudarkan wanita yang aku cintai
dari hatiku, dari hidupku, dari mindaku.
kini, di kala aku diseksa cinta unrequited
aku hanya menunggu Cinta Ilahi
datang menyapa hatiku, hidupku
agar tidakku lagi didukai mencintai makhluk
kerna, aku dah penat, aku dah lelah
mencintai dan didukai makhluk.
aku dah lelah, aku dah malas
untuk mencintai lagi, untuk merasai cinta lagi.
biarlah mencariku Cinta Ilahi
menjauhkan diriku dari jatuh cinta lagi
walaupun di kala ini aku diseksa cinta.
'aku tak perlukan mencintai wanita lain
untuk pudarkan rasa seksa di hatiku ini,
cukuplah aku mencari Cinta Ilahi'
cobaku belajar itu.
Ulasan
Catat Ulasan