bermulanya sebuah perjalanan baru
katanya:
ku senyum gembira
bila sunyi, sepi mendakapku...
jiwaku senyum riang
bila sayu, syahdu mendakapnya...
diriku coba senyum gembira
bila kekosongan psikologi
menikamku, menusuk kejam diriku...
hatiku menari di dalamku
bila lagu bermelodi syahdu
menenggelamkanku lemas...
batinku merasa tenang
bila puisi Cinta membelai ia...
semuanya kerna ku tahu bahwa
Sang Pencipta menyuruhku
mencari cintaNya melalui mata hatiku...
bukanlah material, populariti, sosial
penawar kekosongan di jiwa...
bukan juga seni bersifat duniawi
untuk mensucikan jiwa yang derita...
bukan juga tragedi dalam seni
penawar jiwa yang lelah dalam tragedi
semuanya bukan catharsis real
sekadar ilusi menjauhkan diri
dari penawar yang Real, dari Cinta.
Ulasan
Catat Ulasan