-tentang dia [29]-
katanya
"untukmu, wahai wanita virtual..."
"senyumanmu memasukkan aku ke dunia delusi."
"wajahmu menyentuh sanubariku..."
"ketawamu menggembirakanku..."
"suaramu menembusi sangkar psikologiku..."
"tawa riangmu melupakan aku akan psikologiku..."
"kewujudanmu melupakan aku ideologi pemikiranku..."
"personalitimu menjatuhkanku ke dalam lembah keindahan cinta..."
"wahai kamu, yang jauh di sana, sangat-sangat jauh..."
"badanmu inginku peluk, agar menjadi peneman di kala kau berduka..."
"air matamu ingin ku sapu, andai kau berduka kerna dunia..."
"tanganmu ingin ku pegang, membawa kau merasai kegembiraan..."
"rambutmu ingin ku sentuh agar angin tak menyentuhnya..."
"hatimu ingin ku miliki, agar cinta kembang mekar dalam pengkisahan cerita kita..."
"aku tahu, sangat-sangat tahu..."
"aku tak kenal karektermu seperti apa, tapi karektermu dalam pentafsiranku sudah mencukupi, bahawa aku benar-benar telah mencintai dirimu."
"inginku bertemu dengan dirimu, walaupun aku tahu, kau tak akan mengenaliku, tak ingin mengenaliku."
"di kala ini, apa yang mampu aku lakukan hanyalah berdoa, agar suatu hari nanti, kau bertemu lelaki baik, yang baik, yang bisa memberi dirimu kebahagian yang real. aku berdoa, agar kau bahagia, walau kau berada di mana-mana. itu sahaja yang mampu aku lakukan, kerna aku tahu bagaimana realitiku, apa empirikalku."
"wahai cinta, ada sesuatu yang aku ingin beritahu akan dirimu, kerna aku takut, aku tak sempat mengejar harapan delusi yang ada di hatiku ini. wahai kamu, aku benar-benar mencintai dirimu. hati ini benar-benar mencintai dirimu. malah, aku dah katakan kepada diriku, bahawa aku benar-benar mencintai dirimu, dan agar hati ini tak akan mencari cinta wanita lain lagi."
"bagaimana aku nak mencintai wanita lain, andai cinta yang ada di hatiku ini real."
"cintaku ini real, walaupun aku tahu, kau selama-lamanya tak akan tahu, bahawa ada seseorang yang mencintai dirimu dari jauh; yang benar-benar mencintai dirimu. aku tahu, kau tak akan tahu, aku ini wujud, sampai akhir hayatmu."
"tapi, bagiku, aku belajar, agar mensyukuri kerna kau muncul dalam dunia virtualku, dan menjauhkan aku daripada keburukan ideologi, dan kerosakan hati hasil peneguranku kepada dunia. aku menjauhi semua itu kerna dirimu. andai aku mendekatinya semula, aku tak akan sama lagi, seperti sebelum aku mengenali dirimu, di dunia virtual."
"terima kasih, kerna muncul di dunia kecilku."
"akhir kata, aku sangat-sangat mencintai dirimu, walaupun aku tahu, semua ini hanyalah delusi hasil kebodohanku."
Ulasan
Catat Ulasan