-tentang dia [49]-

katanya
"dulu, aku nak lari dari cinta delusi ini, kerna akalku tahu, ia bodoh, sangat-sangat bodoh. tapi, lama-kelamaan aku terima kebodohan aku, kerna sampai kapan aku perlu lari dari hatiku sendiri. dan, aku pun jadikan cinta bodohku ini, sebagai sumber inspirasi sastera jalananku."

dia kata cinta yang ada di hatinya adalah delusi, tapi delusi mana pun cinta itu, ia tetap memberi sesuatu yang real, ke atas hidupnya, ke atas dunia empirikalnya. di dunia ini, tidak ada perkataan cinta delusi, kerna andai cinta itu adalah delusi, maka pada awalnya hati tidak akan jatuh cinta (in the first place). cinta dianggap delusi, kerna ia adalah tafsiran oleh persekitaran hidupnya di dunia empirikalnya.

cinta dianggap delusi, kerna ia berdasarkan akal, yang dikawal sebab dan akibat.

"diamlah!!! aku tahu, semua katamu itu, hanyalah sekadar penyedap hati...."

"... dia itu tetap delusiku, walaupun dia wujud di dunia empirikalku."

Ulasan

Catatan Popular