~kasihan ku~
katanya:
Aku kasihan melihat manusia
Ramai mereka mencari sesuatu
Untuk mengisi existential crisis-nya
Dengan hal-hal zahir, di empirikal
Yang bisa menyentuh jiwanya
Memasuki sangkar hatinya
Dan bisa lupakan crisis-nya itu.
Aku kasihan melihat mereka
Kerna andai difikirkan
Semua itu sia-sia sahaja.
Ia hanya sementara
Sebagai cara menutup lubang
Agar tiada air kekosongan
Bisa menembus keluar
Dari hatinya, dari jiwanya.
Aku kasihan melihat manusia
Mereka senyum, tawa, riangnya
Bagai existential crisis-nya itu
Dah dijumpa penawarnya
Malah, penawar itu
Rasanya seperti real
Tersangat real
Sebagai penawar crisis-nya.
Aku kasihan melihat manusia
Kerna akhirnya, hati sendiri tahu
Ia penawar ilusi, kerna akhirnya
Air kekosongan mula keluar
Menembusi hatinya, jiwanya
Membawa soalan-soalan
Bersifat existential
Memaksa manusia agar
Menjawabnya, tapi seperti biasa
Manusia lari lagi dan lagi
Mencari penawar yang tadi itu
Atau mencari penawar lain.
Dan, mereka berpusing-pusing
Di alam sfera itu, mungkin
Buat selama-lamanya.
Aku kasihan manusia
Kerna ramai seperti itu
Kosong hatinya
Hanya mencari penawar ia
Tanpa ketemu.
Aku kasihan melihat manusia
Sangat-sangat kasihan,
Kerna aku adalah
Sebahagian dari manusia itu.
Ulasan
Catat Ulasan