Pencarian sirnanya
katanya:
Jiwanya tidak sesekali sirna
Ketika ia menari dalam diam,
Sirna jiwanya tak sempurna
Ia palsu, ia racun, ia sumpahan
Kerna melodi syahdu sekadar
Melupakan sementara deritanya.
Begitu juga dengan seni sastera
Ia tak bisa sirnakan jiwanya
Secara real, benar dan sempurna
Agar melupakan perihal deritanya
Kerna, seni sastera adalah palsu
Kerna ia hanya tentang dunia.
Ulasan
Catat Ulasan