Sandiwaranya
katanya:
Ia sandiwara kehidupan
Kerna jiwa perlu menderita
Untuk rasai estetika seni sastera
Yang tersurat dan tersirat
Dalam seni, dalam kesusasteraan
juga dalam belukar jiwa sendiri.
Jiwa yang negatif hasil derita
Bisa hayati seni tanpa kritik seni
Kerna, dia mencari seni untuk jiwanya
Bukan mencari seni untuk akalnya.
Jiwa negatif hasil penderitaan
Memberi dia hierarki empati tertinggi
Atau, dia hilang empati sepenuhnya.
Jiwa yang menderita menambah empati
Merasai derita yang dirasai insan lain
Walau dia tahu, derita adalah subjektif
Kerna, dia tidak melihat penderitaan
Dirasai manusia lain secara objektif
Ia melihat dari derita jiwanya sendiri.
Jiwa yang tidak mahu mencintai
Pernah mencintai sepenuh jiwanya
Tapi cinta menikamnya kecam
Maka dia pilih buang perasaannya
Hidup dalam kekosongan emosi.
Jiwamu ada di mana sebenarnya
Ia ada empati, atau ia kosong
Atau, ia berubah-ubah dalam diammu
Diantara dua itu; empati dan kosong
Atau, empatimu disembunyikan
Dalam perasaan kosongmu....
Kerna, dirimu tidak tahu caranya
Bagaimana menunjukkan perasaanmu
Setelah sekian lama dikau
Melawan dan mendakap derita
Dalam kesendirianmu, keseoranganmu
Dalam dunia kecilmu; dalam bilik kecilmu...?
Ulasan
Catat Ulasan