Antalogi cinta
Cinta... hmmm... cinta itu indah, kerna cinta boleh membuka mata seseorang untuk melihat rasa...
Cinta itu indah... kerna cinta menyentuh hati manusia, hati yang telah lama duka dalam perjalanan hidup...
Cinta itu membahagikan, kerna cinta melahirkan perasaan yang telah lama hilang dari hatinya... atau mungkin juga , perasaan cinta itu adalah perasaan yang pertama kali dia rasai.. perasaan yang diertikan dengan makna cinta... perasaan yang dia tidak pernah rasai sebelum ini...
Cinta itu mengkhayalkan, kerna cinta mengajar insan melihat lirik lagu bergerak masuk ke dalam sanubarinya.. kerna cinta mengajar manusia melihat dan menghargai warna pelangi lagu cinta romantis...
Cinta itu rasanya aneh, kerna keanehan cinta bisa mengajar manusia melupakan masalahnya buat sementara waktu... apalagi apabila melihat insan yang dicintainya tersenyum di depan matanya... ketika dia melihat insan yang dicintai berjalan rendah diri di khayalak masyarakat...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Insan yang dia cintai berjalan dengan ketenangan mukanya, gayanya berjalan menyentuh hatinya, cara dia senyum melupakan masalahnya, dia senyum ketika dia seperti shadow, ketika dia di dalam tahap kerendahan masyarakat...
Dia cinta karekter insan itu... dia jatuh cinta melihat karekter insan itu... dan baru dia mula mencintai insan itu kerna kecantikan ketenangan muka wanita itu...
Cinta ini sangat indah, hinggakan aku dan dia... dirinya sendiri tidak bisa sisihkan, kerna dia dan aku dalam sastera bodohnya adalah sama, cuma berlainan kisah fantasi.....dan juga kisah realiti... bukan relatif, sekadar lakonan bersifat lain yang dia sendiri relatifkan, agar hatinya masuk ke dalam dunia sastera bodohnya, dan dia melayan sastera itu, seperti dirinya sendiri... yang akhirnya akan mengelirukan mindanya sendiri dalam menilai realiti dan fantasinya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Manusia bercinta kerna kisah cerita, kisah cerita yang dia lalui ketika insan yang dicintainya tiba-tiba muncul menyentuh hatinya... insan itu senyum ketika melihat dirinya, insan itu tenang tersenyum ketika melihat muka aku... walaupun aku tidak membalas senyumannya...
Dia melihat aku seperti object, walaupun aku sekadar shadow.... dia memandang aku seperti aku wujud, walaupun aku tidak disedari kewujudan ketika aku cuba menjadi object... kerna sejak bila shadow bisa menjadi object?
Dia masih memandang aku, ketika aku berpura-pura tidak memandangnya...
Dia masih memandang aku, ketika aku berpura-pura berada di dalam khayalan aku...
Kerna cinta, dia bermimpi kisah, kerna cinta, dia sedari dunia, kerna cinta dia melihat dunianya lagi, dunia yang telah lama dia tinggalkan.....
Kerna cinta, dia diulit mimpi indah, kisah mimpi berkata-kata dengannya ketika di siang hari, dan dia tersenyum sendiri walaupun dia berada di khayalak ramai... dia tidak kisah sekeliling, kerna cinta yang dia rasai sungguh indah... cinta yang memberinya semangat untuk kembali ke dunia dan meneruskan hidupnya, yang telah lama dia abaikan kewujudannya...
Kerna cinta dia senyum benar, senyuman tanpa lakonan, lakonan yang dia pakar tunjukkan di depan persekitaran telah hilang.. hanyalah tinggal senyum indah yang dia gambarkan melalui bibirnya...
Dia rindu insan itu, ketika seharian tidak memandang wajahnya...
Dia ingat insan itu, dikala dia mendengar lagu cinta romantis..
Insan yang dicintainya itu selalu muncul dalam ingatannya ketika dia hendak tidur.. dan ketika dia bangun... wanita itu selalu senyum di dalam ingatannya, senyuman yang selalu wujud dalam memorinya...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dia jatuh cinta, dan dia melihat wanita itu sekadar dari jauh... kerna dia tahu bahawa semua itu hanyalah permainan ilusi yang hanya memberi kebahagian ilusi... dia malas lagi melayan cinta, kerna cinta hanya ilusinya... dia tidak mahu lagi melayan kisah cinta hatinya... kerna bagi dirinya sendiri... semua itu sekadar ilusi...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
..
Dia tidak mahu, jadikan cinta, untuk membantunya keluar, dari dunia khayalannya... kerna dia takut.... di saat wanita itu hilang.. maka khayalannya makin dalam ilusinya, yang terpaksa dia lalui, kerna harapannya hancur... khayalan yang dia tinggalkan, kerna cinta, tapi, dia masuk kembali kerna cinta juga.....sebab itu, dia lebih rela merasai kesengsaraan yang dia rasai di dalam khayalannya, berbanding melayan keindahan cinta romantis... kerna baginya, merasai kesengsaraan di dalam khayalannya , dirasainya seperti real, tapi, keindahan cinta itu, yang dia rasai, hanyalah seperti permainan ilusi semata-mata...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dan dia abaikan cinta
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
dan masuk kembali ke dalam kesengsaraan di dalam fantasinya..... itu pilihannya... dia tidak mahu lagi merasai cinta yang hanya bakal mendalamkan fantasinya... mendalamkan kekosongan hatinya...
.
.
.
biarlah dia terus mencari..
.
.
.
.mencari yang lain ... .
.
.
.
.
lain daripada cinta romantis......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
biarlah dia terus mencari..
.
.
.
.mencari yang lain ... .
.
.
.
.
lain daripada cinta romantis......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ulasan
Catat Ulasan