-soalan-



19/11/2016

“Kenapa kau hidup?”
Satu soalan, yang ditanya, bakal menaikkan semangat, mungkin juga ada yang jatuh semangat ketika mendengar, soalan itu.  Soalan, yang ingin dilupakan dengan keindahan rasa seronok dunia, dan ada juga yang langsung tidak fikir akan itu, kerna dia sibuk dengan agamanya. Mungkin dia tidak perlu menyoalkan soalan itu, kerna dia tahu, sibuk agamanya itulah jawapannya.

“Aku cinta padamu.”
Satu ayat, yang bakal mengubah hati, sehinggakan keindahan reality dirasai, dan dijiwainya ayat-ayat cinta. Didengarnya lagu-lagu cinta keindahan, dan dia menjumpai rasa yang dia cari selama ini, mungkin. Ayat itu, bakal memberi inspirasi hidup, mungkin juga memberi senyuman keindahan di malam hari.

“Aku ada masalah mental.”
Ayat, yang dia sembunyikan dari semua manusia, agar dia tidak dipandang sinis, agar dia boleh masuk ke khayalak, dan merasai kegembiraan mereka, walaupun, palsu rasanya. Tapi, sejak bila jiwa yang corrupt seperti dia bisa merasai gembira? Masalah mental itu bukannya gila, tapi disorder, yang tidak bisa dia luahkan di depan khayalak, kerna dia tahu, tidak ada satu manusia pun, bakal memahaminya, walaupun manusia itu ‘kawannya’. Sejak bila manusia baik, bisa memahami manusia yang berjiwa corrupt seperti dirinya,

“Aku susah tidur, di malam hari.”
Mata rasa ngantuk, tapi hati dan akal, tidak berhenti bermain, mengacau jiwa kosongku. Rasa lelah, akal tidak peduli, rasa sengsara, hati juga tidak peduli. Dan, aku mencari fantasia rekaan drama, untuk dilayan, sementara, agar ilusi ku itu bisa dilupakan, tapi tidak dijinakkan. Aku sendiri tidak bisa menjinakkan hati dan jiwa ku, apatah lagi setiap hari jiwaku  rasa sengsara, seperti lemas di lautan luas dan dalam, di mana lautan itu, sekadar ilusi ku di malam hari.

 “Sastera atau sains?”
Sastera bisa menusuk hati, tapi apakah sains juga bisa menusuk hati?  Sastera bisa menghasilkan air mata, adakah sains juga bisa menghasilkan air mata? Sastera bisa digunakan untuk menunjukkan kesedihan, adakah sains bisa digunakan untuk menunjukkan kesedihan? Sastera bisa bermain ayat, adakah sains juga bisa bermain ayat?
Sains bisa menghasilkan material, adakah sastera bisa menghasilkan material? Sains bisa memajukan tamadun manusia, adakah sastera juga bisa memajukan tamadun manusia? Sains bisa digunakan untuk merosakkan alam, adakah sastera juga bisa digunakan untuk menghancurkan alam? Sains bisa membunuh, adakah sastera juga bisa membunuh?

“Apa fungsi kau kepada masyarakat?”
Tiada, kerna, aku tidak berguna. Aku tiada fungsi kepada masyarakat, aku wujud, mungkin sekadar , untuk melihat dunia ini berfungsi tanpa kewujudan aku. Sebab itu, aku hilang di empirikal, dan habiskan masa aku, di ruang kecil ini, bermain bersama minda, di alam fantasia, dan bermain dengan hasil sastera drama, rekaan manusia lain. Kan, seronok, andai kata aku seperti ini selama-lamanya. Kan bagus, andai kata, duit itu tidak wujud, dan makanan diberi secara percuma. Ah! Mimpi bodohku di malam hari.

“Kenapa kau suka berkurung, di ruang kecilmu?”
Kerna indah, di ruang itu indah, dan aku bisa terbang ke dunia virtual, dan dunia fantasi, sama ada fantasi itu rekaanku, atau rekaan manusia lain.  Dan, kerna, aku takut khayalak, aku takut manusia.

“Apa impian kau?”
Tiada. Aku dah lama give up impian aku...

“Kau ada mencintai seseorang?”
Ya, ada. Tapi aku juga give up hal-hal romantika.

“Kau nak berubah....?”
...

Ulasan

Catatan Popular