~

katanya:

Masih, aku memilih kesedihan
Berbanding kegembiraan
Kerna masih, dan masih
Aku mahu mencintaimu.

Masih, aku memilih menjadi bodoh
Kerna masih mahu mencintaimu
Walau aku merana dan lemas
Bersendirian di alam ilusi.

Masih, hatiku memilih mencintaimu
Walaupun akalku tahu bahwa ia cinta
Yang hanya penuh delusi perasaan
Yang akhirnya menyeksa hati sendiri.

Sejak bila hati peduli kedukaan cinta
Kerna hati tetap mencari cinta
Walau ia sendiri tahu, sangat-sangat tahu
Bahwa cinta itu adalah duka sahaja.

Kita semua percaya akan magik
Kerna itu, kita berani memilih
Mahu mencintainya, lagi dan lagi
Walau akhirnya magik tidaklah ada.

Cinta menyebabkan kita percaya
Bahwa adanya yang digelar magik cinta
Tapi ternyata, ia magik tidak pernah ada
Yang ada hanyalah kisah cinta yang duka.

Cinta hanya menambah angan-angan
Yang kita anggap sebagai impian, harapan
Tapi akhirnya, cinta duka tetap hilang
Setelah waktu berlalu.

Cinta unrequited itu tidak kekal di hati
Apa yang kekal hanyalah kisah cinta
Yang dipenuhi angan-angan kosong
Juga impian, harapan, semangat kosong.