~sibukku di alam jiwaku~
Dia itu bukti empirikal
Bahawa rajin itu bukan sekadar zahir
Tapi, ada yang rajin sekadar batinnya;
Sekadar rajin di alam jiwanya sahaja
Melawan dirinya sendiri; psikologi mindanya.
Dia itu bukti saintifik empirikal
Bahawa bukan semua manusia sibuk zahir
Tapi, ada yang sibuk di batinnya, jiwanya
Melawan dirinya sendiri
Melawan psikologi mindanya.
Dia itu bukti empirikal dan rasional
Bahawa bukan semua manusia
Disibukkan di dunia zahir
Ada yang disibukkan di alam jiwanya
Melawan monster psikologi mental-nya.
Ya, sibuk di jiwa tidak mendatangkan
Apa-apa faedah; tidak berfaedah langsung
Tidak mendatangkan keuntungan material
Tidak bisa membantu mengubah masyarakat;
Berbakti kepada masyarakat manusia...
Manakala, sibuk di zahir, di dunia empirikal
Mendatangkan faedah; berfaedah
Menghasilkan keuntungan ekonomi
Bisa membantu masyarakat dunia...
Tapi, apa dayanya, dia dah terlalu biasa
Sibuk di alam jiwanya, alam mindanya,
Dan abaikan alam zahirnya, alam empirikalnya
Melawan dirinya sendiri yang hancur
Ditikam monster mental psikologinya.
Bagaimana dia nak membantu masyarakat
Andai dia sendiri tidak bisa, langsung tak bisa
Membantu dirinya; jiwanya, batinnya sendiri.
Dia dah terlalu lama sibuk di alam jiwanya
Melawan monster psikologi-nya
Hinggakan dia tiada energy
Untuk rajin dan sibuk di alam zahirnya.
Dia dah terlalu lama seperti itu
Sehinggalah sibuk di jiwanya dia rasakan
Lebih indah berbanding sibuk di zahirnya.
Dia terlalu sibuk melawan psikologinya
Hinggakan dia abaikan pencarian material.
Dia selalu kalah melawan psikologinya
Hinggakan dia merasa lelah di zahirnya.
Dia terlalu habiskan masanya di jiwanya
Hinggakan dia tidak ada masa bersosial.
Dia selalu rasa kosong akibat psikologinya
Hinggakan dia anggap dunia ini kosong.
Dia selalu dikalahkan monster psikologinya
Hinggakan dia malas berusaha di zahirnya.
Dia selalu berada di alam jiwanya
Hinggakan dia tidak minat alam material.
Semua itu menyeksa hatinya
Kerna dia berbeda dari manusia lain;
Manusia normal lain.
Ulasan
Catat Ulasan