Pepohon Kalbu

saat ku ditikam
dengan pisau-pisau kekosongan
merontaku dalam sendiriku
pancainderaku mahu membunuhku.

kekosongan jiwa
hanya diisi dengan kecantikan
seni, wanita, puisi, falsafah, logika
matematika, fizika, rohani
tapi semuanya bersifat fana
lesap setelah penuh
hilang meninggalkanku...

kerna kusedari kecantikan itu
bukanlah bernyata,
ia ilusiku, lahir dari fahamku
mengenai dunia, mengenai hati.

mungkinkah
penawar yang mujarab itu
untuk meracun kekosongan
adalah penyaksian kecantikan
yang hakikat?

mungkin
hanya hembusan cinta realiti
mampu memainkan seruling kalbu
yang berlubangkan kekosongan
agar melodi indah didendangkan
didengari oleh planet-planet.

malang sungguh
cermin jiwa semakin kabur
tak mampu memantulkan cahaya
tinggallah dalam kewujudan gelap
viola kalbu hanya digesek
oleh pengkalbu sepi.

diisi ia dengan dimensi-dimensi nafsu
agar menutup lubang-lubang seruling
lembah kekosongan semakin dalam
jiwa semakin lara bersuramkan malam.

romantika datang
menghembuskan nafasnya ke kalbuku.
dengarlah wahai sang calerawala
melodi cinta dimainkan
oleh serulingku.
tertawa sinis sang rembulan
"wahai manusia, nafas romantika
hanyalah bersifat fana
kekosonganmu itu
tetap menyapamu kembali."

"jadi, apa ubatnya, yang hakikat?"

"kamu sendiri dah lama tahu
apa mantranya..."

Ulasan

Catatan Popular