Pepohon Kekosongan

andai pepohon kekosongan
diisi dengan semacam materi
atau tidak bermateri,
tapi tetap unsur-unsur
yang dilahirkan oleh materi,
maka tetapkah
kekosongan kembali subur
walau ia dihilangkan sementara;
ia dilayukan oleh kecantikan...?
mungkinlah kekosongan di hati
bak seruling ditiup
oleh nafas eksistensi
melodinya memberi cinta
kepada kegelapan
yang tak berwujud
akhirnya kekosongan
diisi oleh ritma-ritma
yang berhakikat Cinta?
adakah penyaksiaan terus
sebuah eksistensi
ontologi pergerakan Cinta
mampu meniup seruling kalbu
dan melahirkan melodi indah?
atau, pohon kekosongan
tetap tumbuh membesar
sehingga ke hujung nyawaku
walaupun penyaksian
terhadap intuisi kewujudan
telah berlaku?

Ulasan

Catatan Popular