~kamu~

katanya:

Masih, dan masih
Kamu ada di hatiku
Walau aku tahu
Mencintaimu adalah sia-sia.
Masih dan masih
Inginku tahu mengenaimu
Walau aku tahu
Ia sia-sia, tidak berfaedah.
Apa daya hatiku
Walau aku tahu ia sia-sia
Tapi kamu adalah cintaku,
Bagaimana seorang lelaki
Bisa abaikan cintanya
Bagaikan ia tidak pernah wujud?
Aku bukan seorang perwira
Yang bisa abaikan cintanya
Demi kebaikan negaranya.
Aku bukan lelaki seperti itu
Aku hanya seorang pengkhayal
Yang mencintai wanita
Yang aku tahu
Hanya cinta unrequited.
Aku tahu itu, sangat-sangat tahu
Ia sekadar cinta unrequited
Tapi, mana bisa aku abaikan
Hatiku, kata-kata hatiku
Yang sentiasa katakan
Bahwa dia mencintamu;
Lagi dan lagi, aku kalah dengan hatiku
Yang masih mahu katakan
Bahwa dia mencintaimu,
Masih mahu berharap cintamu
Walau ia sendiri tahu
Bahwa ia sekadar angan-angan.

Ya, mencintaimu adalah sia-sia
Aku tahu itu, sangat-sangat tahu.
Tapi, sia-sia mana pun kamu
Kamu adalah sejarah hidupku,
Bakal menjadi sebahagian
Dari memoriku.

Masih, aku menunggu masa
Menghilangkan kamu dari hatiku
Kerna hanya durasi masa sahaja
Perawat cinta unrequited ku
Dan, pada masa yang sama
Masih, aku perdalamkan cintaku terhadapmu
Agar durasi masa semakin panjang.
Itu sahaja yang mampu aku lakukan
Untuk setia kepada cinta delusiku
Walaupun akhirnya aku kalah
Dengan masa.

Wahai kamu
Kamu adalah salah satu
Caraku isi existential crisis ku
Kerna itu, terima kasih
Kerna wujud dalam dunia kecilku.

Ulasan

Catatan Popular