~kisah hidupnya~
katanya:
Zaman menengahku
Sibuk aku akan essence
Akan keputusan peperiksaan
Berusahaku terlalu bersungguh-sungguh
Hanya kerna, hanya usaha
Bisa aku atasi kebodohanku.
Masukku ke universiti pula
Minatku hilang terhadap itu
[Keputusan peperiksaan, usaha]
Kerna disibukkan aku
Oleh jiwaku, hatiku
Dengan mencari sesuatu
Untuk mengisi
Existential crisis ku
Yang tiba-tiba datang
Tanpa ku pinta,
Yang mengosongkan
Hatiku, jiwaku, aku.
Rajinku pula di kala itu
Bukan lagi hal-hal essence
Tapi mencari penawar
Kepada existential crisis-ku.
Sibuklah aku
Dalam alam kecilku
Bersendirian,
Jauhku dari sosial
Hilang aku dari empirikal
Abai aku dunia empirikal,
Abai aku keindahan essence
Juga keindahan struggles
For recognition.
Layan essence itu indah,
Sangat-sangat indah
Tapi, di kala ia
[Existential crisis] datang
Ia membunuhku,
Mengambil impianku,
Harapanku, cita-citaku,
Memberiku depression
Mengambil enthusiasm ku
Beri aku disorder
Dalam psikologi ku,
Merosakkan tafsiran aku
Terhadap sebuah kehidupan,
Terutamanya
Akan indahnya
Pencarian essence.
Existential crisis telah
Mengubah aku
Benar-benar telah
Mengubah aku.
Dan, masih di kala ini
Masih sibukku akan
Hal-hal existential crisis
Sambil mendengar lagu syahdu.
Ulasan
Catat Ulasan