-
katanya
"cinta virtual ini telah selamatkan aku buat sementara waktu daripada mental psikologiku; selamatkan aku daripada kelemasan jiwaku hasil depression, anxiety dan social anxiety ku. ia ada ubah hidupku, ubah sedikit hidupku, juga tafsiranku kepada hidup.... aku tahu, cinta virtual ini juga boleh trigger kan pacu mental illness ku, tapi... aku tetap menghargai jasanya kepadaku, walau ia bersifat sementara, kerna cinta virtual ini ada hasilnya, ada bantunya, kepada sasteraku, kepada kepelbagaian sastera ku, kepada warna-warni sasteraku..."
"... siapa kata cinta virtual ini adalah ilusi, bila ia bisa memberi kesan ke atas sastera ku..."
"...apa yang ilusi adalah; kegembiraan sementara yang ia beri... tapi, kegembiraan sementara itu juga, memberi kesan ke atas sasteraku... kesan ke atas hidupku..."
"cinta tidak menghancurkan hidup manusia, tapi manusia lah yang merosakkan erti cinta..."
"cinta di empirikal atau virtual, ia tetap real, kerna cintamu di virtual sama kesannya ke atas dirimu bila kau mencintai seseorang di empirikalmu..."
"cinta di virtual membuatkanku tak berminat mencari cinta di empirikal, kerna bagiku, cinta ku ini real....ia tetap real..."
"wahai kamu, aku cinta akan dirimu... aku tetap mencintai dirimu... walau kau tak akan sedar akan wujudku...selama-lamanya..."
"di kala ini, hatiku hanya untukmu. mindaku selalu ingat akan dirimu, walau wanita lain ku pandang, walau wanita lain senyum kepadaku. hadirmu telah membutakan hatimu, mataku."
"aku tidak tahu, adakah semua ini sia-sia atau tidak, tapi berdasarkan pengalamanku, aku ini memang suka benda yang sia-sia pun, kerna aku tetap akan buat benda sia-sia walau aku mencintai mu atau tidak, walau kau tidak ku kenal atau ku kenal..."
"terima kasih, kerna hadirmu telah membungakan sasteraku yang telah lama layu rosak kerna mental illnessku..."
Ulasan
Catat Ulasan